Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

BeBobShoesStory

Gambar
BE BOOB Menemani  Langkahku Backpacking Ke Tiga Negara Bulan Maret lalu saya melakukan perjalanan ala backpacker ke 3 negara dan 6 kota selama dua minggu. Untuk perjalanan yang tidak biasa dan nomaden itu , saya membutuhkan alas kaki yang nyaman dan  ringan yang tidak merepotkan ketika  harus berjalan jauh dan berpindah-pindah kota.  Pilihan saya jatuh pada BE BOB shoes ( http://bebobshoes.com ) yang sudah sejak lima tahun lalu setia menemaniku beraktifitas. Saya menyukai BE BOB shoes ( http://bebobshoes.com ) karena nyaman, modelnya bagus-bagus, harganya terjangkau dan menyediakan banyak pilihan dari sandal, flat shoes, wedges,  hingga high heels.  Di antara pilihan itu, saya paling favorit menggunakan Wedges untuk keperluan sehari-hari. Alasannya, haknya datar sehingga tidak melelahkan kaki. Bentuknya juga fashionable, bisa untuk sekedar jalan-jalan ke mall atau untuk ketemu klien. Selain itu keberadaan hak tinggi namun rata mampu menambah ...
Dwiki Dharmawan dan Spiritual Jazz     Nama Dwiki Dharmawan memang tak bisa dilepaskan dari dunia jazz. Sejak usia 14 tahun, Dwiki sudah menampakkan ketertarikannya dengan musik jazz. Ia pernah berguru pada musisi Elfa Secioria di kota Bandung pada 1980-an dan kemudian bergabung pada band Elfa. Pada 1985, suami dari penyanyi Ita Purnamasari ini membentuk Krakatau Band bersama dengan Pra B. Dharma, Dony Suhendra dan Budi Haryono. Krakatau Band merupakan kelompok musik jazz rock fusion yang berhasil menembus panggung jazz dunia dan melawat ke Amerika, Eropa dan Australia. Melalui grup musik ini, Dwiki menyabet penghargaan sebagai The Best Keyboard Performance Yamaha Light Music Contest 1985 di Tokyo Jepang.     Tahun 2000, Dwiki bersama penyanyi kasidah Haddad Alwi merilis album religius berjudul The Love for The Messenger . Album ini berisi lagu-lagu tradisional berbahasa Arab yang biasa didengar di pesantren-pesantren. Liriknya berupa puji-pujian k...

cangkringan

Gambar
Romantisme di keheningan alam Sisi lain kota Yogyakarta menawarkan kepermaian alam, yang salah satunya bisa Anda temui di The Cangkringan Villas & Spa.   Sebuah butik hotel baru yang berada tepat di kaki gunung merapi. Suasana tenang dan kesejukan udara yang begitu terasa menjadikan butik hotel ini sebagai tujuan favorit berlibur dan berbulan madu. Suara kicauan burung yang merdu seolah memecah keheningan pagi di kaki Merapi. Seberkas sinar matahari menembus dahan pepohonan dan membiaskan kristal maya di daun. Duduk di sudut bangku pendopo, waktu seakan berhenti. Terpaku oleh hujan panorama yang tercipta. Rimbunan pepohonan yang hijau dan taman bunga warna-warni dengan latar belakang gunung merapi yang eksotik menjadi magnet keindahan yang tak terlukiskan dengan kata. Keindahan alam ini terangkum sempurna di The Cangkringan Villas & Spa berlokasi di desa Umbulharjo, Cangkringan Yogyakarta yang sejuk. Pesona alam yang ada semakin eksotis dengan paduan arsit...

Galau itu perlu!

Galau itu perlu! Galau, siapa sih yang tak pernah merasakan? Kata ini pun mendadak familiar di kalangan “remaja gaul”, dan jadi istilah ngetrend di masyarakat . Galau sebenarnya bukan jenis kosakata baru, kata ini sering disinonimkan dengan gundah atau risau. Tak jelas siapa yang pertama kali mempopulerkan kembali kata ini, yang jelas setiap buka timeline di Twitter, saya sering menemukan kata “galau” entah dengan hashtag ataupun tidak. Sepertinya, Twitter   memang tempat pas bagi orang-orang yang sedang galau untuk mengekpresikan kegalauannya dengan bahasa tersurat maupun tersirat, mengungkapkannya secara vulgar atau lewat bahasa yang puitis. Peran media social dan pariwara tak bisa disanggah lagi menjadi sarana ampuh untuk mempopulerkan kata, tagline, menjadi sesuatu yang mudah diingat untuk tujuan tertentu. Tak mengherankan jika kemudian ada artis yang menasbihkan dirinya sebagai spesialis mencipta atau mempopulerkan kata-kata. Kata-kata itu pun ramai-ramai ditiruk...